Siapakah gerangan wanita yang tidak bangga memiliki kulit putih berseri tanpa noda spot coklat atau kehitaman di wajah? Tidak ada. Bahkan yang berkulit gelap dari ‘sononya’ ingin tampak lebih putih. How come?
Bahkan iklan produk pemutih wara-wiri di televisi, belum lagi di media
cetak. Anda tahu, dari dua produk pelembab yang terjual, salah satunya
adalah produk pemutih kulit.
Apapun rela dilakukan perempuan untuk tampil lebih cantik dengan kulit
putih cling. Bahkan harga bukan masalah, sekalipun harus mengeringkan
tabungan bertahun-tahun! Putih sudah menjadi obsesi, yang tak jarang
membuat kita lupa diri, tak waspada terhadap produk krim pemutih yang
beredar di pasaran.
Mendapatkan kulit putih, atau tepatnya lebih cerah, tidak bisa dengan
cara instan. Jika Anda menemukan putih dengan cara instan, katakan dalam
hitungan minggu, patut dicurigai ada sesuatu di balik itu.
Secara umum terdapat berbagai jenis krim pemutih di pasaran. Krim-krim
‘ampuh’ ini umumnya mengandung berbagai jenis zat aktif seperti
hidrokuinon, monobenzil dan monometil hidrokuinon, raksa, asam askorbat
dan peroksida.
Namanya juga bahan kimia, selalu ada efek sampingnya jika tak digunakan
sesuai takaran yang disarankan. Krim yang mengandung bahan aktif
hidrokuinon amat mengesankan sekali cara kerjanya dalammembasmi spot
hitam atau warna yang tidak merata pada kulit, meski hasilnya berbeda
pada setiap individu.
Dalam suatu
kajian yang telah dijalankan di Amerika Syarikat (Arndt dan Fitzpatrick,
1965), krim yang mengandungi 2% dan 5% hidrokuinon telah diuji ke atas
56 subjek yang mempunyai masalah spot kehitaman pada kulit. Menariknya,
12% dari jumlah subjek kajian adalah penduduk berketurunan kulit hitam.
Mereka ini menggunakan krim mengandung hidrokuinon dua kali sehari
selama tiga bulan.
Hasilnya
menakjubkan. Krim mengandung hidrokuinon dapat menghilangkan spot hitam
pada 44 orang yang mengikuti penelitian dari jumlah 56 responden.
Pemakaian hidrokuinon yang berlebihan bukannya tak membawa efek samping.
Krim yang mengandungi 5% hidrokuinon telah dilaporkan memberi kesan
sampingan (iritasi dan rasa terbakar pada kulit). Namun jika kadarnya
hanya 2% pemakai hanya mengalami sedikit iritasi atau terbakar saja.
Pemakaian hidroquinon berlebih dapat menyebabkan kulit iritasi, dan jika
dihentikan kulit akan seperti semula, bahkan bisa lebih buruk. Lebih
bahaya lagi merkuri. Logam yang sebenarnya sudah dilarang itu memang
menjadikan kulit tampak putih mulus, tetapi lama-kelamaan akan mengendap
di bawah kulit. Setelah bertahun-tahun kulit akan biru kehitaman,
bahkan dapat memicu timbulnya kanker.
Kadar zat pemutih hidroquinon untuk kosmetik hanya diperbolehkan dua persen, lebih dari itu harus diperlakukan sebagai obat.
Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia yang bertujuan memucatkan
noda hitam (cokelat) pada kulit. Dalam jangka waktu lama krim tersebut
dapat menghilangkan atau mengurangi hiperpigmentasi pada kulit. Namun
jangan salah, penggunaan yang terus-menerus justru akan menimbulkan
pigmentasi dengan efek permanen.
Sayangnya, sekarang banyak konsumen kejeblos, menggunakan pemutih yang
bermanfaat instan. Pemutih tersebut bisa menimbulkan efek rebound, yaitu
memberikan respons berlawanan saat pemakaian dihentikan.
Hasil kajian tersebut juga menunjukkan bahawa krim ini hanya sesuai
untuk pengguna berkulit cerah dengan spot kehitaman tidak banyak. Krim
ini bekerja baik untuk perawatan kulit pada peringkat awal pembentukan
bintik hitam.
Bagaimana krim seperti itu bekerja? Dari kajian ini didapat hasil
hidrokuinon menghalangi pengeluaran melanin oleh melanosit di dalam
epidermis. Hidrokuinon juga menembus kulit dan menyebabkan penebalan
gentian kolagen.
Efek samping hidrokuinon memang sedikit saja terutama jika dipakai pada
kadar rendah, namun ada rasa panas terbakar saat krim dengan hidrokuinon
tinggi diaplikasikan pada kulit.
Jika krim seperti ini digunakan dalam jangka panjang, sementara kita
juga terekspos sinar matahari, bukan kulit cerah merona yang kita dapat,
melainkan sebaliknya. Spot coklat aau kehitaman justru bertambah,
bahkan muncul bintik kekuningan pada kulit yang disebut okronosis.
Kerusakan ini mungkin bersifat selamanya karena tidak ada yang dapat
dilakukan untuk mengembalikan ke bentuk atau warna semula.
Hidrokuinon bukan saja berbahaya jika digunakan pada kulit pada kadar
tinggi. Jika termakan zat ini dapat menyebabkan keracunan yang serius.
Jika yang termakan mencapai kepekatan 5-15 gram akan menyebabkan
kerusakan sel darah merah (hemolytic anemia).
Siapa sih yang tak ingin kulitnya putih dan mulus dalam hitungan minggu?
Tapi harap diingat, begitu kosmetik dihentikan kulit menjadi hitam atau
dikotori dengan flek-flek, bahkan merah seperti udang rebus, atau lebih
parah lagi muncul kanker kulit.
Sumber: http://www.hanyawanita.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar