Kosmetik sejak dulu sudah menjadi teman setia wanita yang membantunya
tampil lebih menarik. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, beragam kosmetik muncul di pasaran. Namun sayangnya, tidak
semua kosmetik itu memenuhi kaidah farmasetika yaitu aman, berkhasiat,
dan berkualitas.
Bahan-Bahan Berbahaya Dalam Kosmetika
Oleh karena itu, pengetahuan tentang bahan-bahan berbahaya dalam
kosmetik pun mutlak diperlukan. Beberapa bahan berbahaya yang terkandung
dalam kosmetik yang beredar di pasaran adalah sebagai berikut:.......
1. Merkuri merupakan logam berat yang berbahaya. Pemakaian
merkuri dalam krim pemutih bisa menimbulkan berbagai dampak seperti
perubahan warna kulit yang menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit,
alergi dan iritasi kulit. Pemakaian merkuri dalam jumlah tinggi dapat
mengakibatkan kerusakan permanen pada otak, ginjal, dan gangguan
perkembangan janin. Dalam jangka pendek bisa menyebabkan muntah-muntah,
kerusakan paru-paru dan kanker.
2. Hydroquinone adalah zat reduktor yang mudah larut dalam air
dan lazim digunakan dalam proses cuci cetak foto. Kemampuan
hydroquinone untuk menghambat pembentukan melanin (zat pigmen kulit)
menjadikannya sebagai bahan kosmetik yang populer, yaitu untuk produk
skin whitening (pemutih). Namun penggunaan hydroquinone dalam jangka
panjang dan dosisi tinggi dapat membuat kulit merah dan rasa terbakar
serta kelainan pada ginjal, kanker darah dan kanker sel hati.
Di Amerika batas penggunaan hydroquinone untuk kosmetik yang dijual
bebas adalah 2% (sama dengan Indonesia) dan bisa mencapai 8% untuk
penjualan kosmetik dengan resep dokter. Kali ini ditemukan
kosmetik-kosmetik buatan Cina di Indonesia yang mengandung hydroquinone
lebih dari 2%
3. Sodium Lauril Sulfat (SLS) kerap terdapat pada produk
sabun, campuran shampoo, pasta gigi, dan pembersih badan. SLS bersifat
iritan dan dapat memicu dermatitis. SLS juga mengandung formaldehid yang
dapat memicu alergi, asma, sakit kepala, depresi, pusing, dan nyeri
sendi. SLS dapat menyebabkan iritasi kulit yang hebat dan menyebabkan
katarak dan menganggu kesehatan mata pada anak anak.
4. Zat warna Rhodamin adalah zat warna sintetis yang pada
umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat
warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan
merupakan zat karsinogenik. Rhodamin dalam konsentrasi tinggi dapat
menyebabkan kerusakan pada hati.
5. Bahan pewarna Merah K.3 (CI 15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan Jingga K.1 (CI 12075) merupakan
zat warna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat warna kertas,
tekstil atau tinta. Zat warna ini merupakan zat karsinogenik (dapat
menyebabkan kanker). Rhodamin B dalam konsentrasi tinggi dapat
menyebabkan kerusakan hati.
6. Bahan Pengawet Paraben. Paraben digunakan terutama pada
kosmetik, deodoran, dan beberapa produk perawatan kulit lainnya. Zat ini
dapat menyebabkan kemerahan dan reaksi alergi pada kulit. Penelitian
terakhir di Inggris menyebutkan bahwa ada hubungan antara penggunaan
paraben dengan peningkatan kejadian kanker payudara pada perempuan.
Disebutkan pula terdapat konsentrasi paraben yang sangat tinggi pada 90%
kasus kanker payudara yang diteliti.
7. Propylene Glycol. Ditemukan pada beberapa produk
kecantikan, kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini dapat menyebabkan
kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Studi terakhir juga
menunjukan bahwa zat ini dapat merusak ginjal dan hati.
8. Isopropyl Alcohol. Alkohol digunakan sebagai pelarut pada
beberapa produk perawatan kulit. Zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit
dan merusak lapisan asam kulit sehingga bakteri dapat tumbuh dengan
subur. Disamping itu, alkohol juga dapat menyebabkan penuaan dini.
9. DEA (Diethanolamine), TEA (Triethanolamine) and MEA (Monoethanolamine). Bahan
ini jamak ditemukan pada kosmetik dan produk perawatan kulit. Bahan
bahan berbahaya ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan penggunaan
jangka panjang diduga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal
dan hati.
10. Minyak Mineral. Minyak mineral dibuat dari turunan minyak
bumi dan sering digunakan sebagai bahan dasar membuat krim tubuh dan
kosmetik. Baby oil dibuat dengan 100% minyak mineral. Minyak ini akan
melapisi kulit seperti mantel sehingga pengeluaran toksin dari kulit
menjadi terganggu. Hal ini akan menyebabkan terjadinya jerawat dan
keluhan kulit lainnya.
11. Polyethylene Glycol (PEG). Bahan ini digunakan untuk
mengentalkan produk kosmetik. PEG akan menganggu kelembaban alami kulit
sehingga menyebabkan terjadinya penuaan dini dan kulit menjadi rentan
terhadap bakteri.
12. Asam Retinoat / Tretinoin / Retinoic Acid dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, teratogenik (cacat pada janin).
Tips Memilih Alat Kosmetik Kecantikan bagi Wanita
Kandungan bahan-bahan yang berbahaya yang terdapat pada produk
kecantikan tersebut tidak harus membuat kita takut menggunakan produk
kecantikan yang membantu dalam mempercantik penampilan kaum wanita. Ada
beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut.
Untuk mencegah bahaya kosmetik yang mengandung bahan berbahaya tersebut ada beberapa cara yang dapat kita lakukan, antara lain:
Pilihlah produk yang diawasi tim medis/dokter. Ada banyak produk yang
dalam pengolahannya di bawah pengawasan dokter ahli, termasuk
produk-produk kosmetika buatan dalam negeri.
Menggunakan produk kosmetika atas anjuran dokter, terutama dokter yang ahli dalam kulit dan kosmetika.
Oleh karena itu sebagai wanita dan konsumen kosmetik sudah selayaknya
kita mengetahui kandungan bahan yang terdapat pada produk kecantikan
tersebut sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut. Hal
ini dilakukan agar kita terhindar dari zat-zat yang berbahaya yang
terdapat dalam produk kecantikan tersebut serta jangan pernah dibodohi
oleh kata kata ‘natural’ dan ‘organic’ pada kemasan produk. Bersikaplah
selektif dalam memilih kosmetik yang aman bagi kulit.
Selasa, 26 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar